Jumat, April 04, 2014

Kaki Kiri & Bus Kota



            ::: Kamu tahu apa hubungannya kaki kiri dengan bus kota?

Bukan Jumpa Fans tapi Jumpa Idola #Kick Andy Heroes 2014

#Kejutan Keempat
Bagi kami yang tinggal jauh dari hingar bingar kota Jakarta, bertemu langsung dengan satu-dua orang penting yang selama ini hanya dapat kita saksikan di layar televisi mungkin adalah moment yang menakjubkan. Apalagi jika orang tersebut adalah orang kita kagumi, menginspirasi, dan kita teladani prestasinya.
Setengah jam sebelum acara dimulai, kami yang mendapat “keistimewaan’ dari mba Cindy (kru Kick Andy) dapat duduk di deret kedua dari depan berkali-kali berseru girang (masih dalam batas normal) :D ketika yang melintas di hadapan kami adalah orang-orang penting itu. Bagaimana tidak. Dalam ruangan itu, kami bisa melihat langsung Sandy Sandoro, Rio Febrian, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen, Andrea Hirata, Bondan Winarno, B3, Merry Riana, Bong Chandra, dan masih banyak lagi. Lebih istimewa lagi ketika melihat pejabat-pejabat bersahaja seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, Anies Baswedan dan Abraham Samad.
Acara penganugrahan malam itu dimulai dengan sama-sama berdiri untuk menyambut kedatangan wakil presiden Bapak Boediono dan Bapak Jusuf Kalla. Tetap dengan posisi berdiri, lagu Indonesia Raya bersama-sama kami nyanyikan. Ini momen pertama saya menyanyi lagu Indonesia Raya setelah lulus SMA tahun 2006. :D

Jakarta, 22 Februari 2014

Revisi Mimpi Karena Abraham Samad #Kick Andy Heroes 2014

#Kejutan Ketiga.

Jauh sebelum ke Jakarta ini saya pernah menulis 100 hal yang harus saya lakukan sebelum meninggal. Salah satunya adalah bertemu langsung dengan ketua KPK saat ini, Bapak Abraham Samad. Kenapa Abraham Samad bukan Farhat Abbas aja? Ya iyyalah. Hahaa. Saya suka sejak awal beliau menjadi ketua KPK, suka dengan beliau yang tegas, logat kental makssarnya ketika berbicara, prestasinya yang luar biasa, kehidupan sederhananya dengan sang istri dan tentunya face-nya yang hitam manis, maniiisss banget. Hahaha.
Sayangnya dalam impian itu saya hanya menulis: “bertemu langsung”. Andai impian saya bisa lebih muluk lagi, seperti; bersalaman, berkenalan, foto bareng, diceramahin atau dinasehatin tentang sesuatu, atau Mamiq sekeluarga diundang makan bareng di rumah beliau. #impian.ato.ngarep :D
Sayang sekali, saya hanya menulis, "Bertemu langsung dengan Abraham Samad". Jadi pada saat acara, yang ternyata juga dihadiri beliau. Ya, saya memang hanya dapat melihat beliau dari jarak terdekat 2 meter. Hanya itu saja. :D .
Mungkin impian-impian saya harus direvisi supaya lebih aneh-aneh lagi nih. Iya. Okey, go!

Jakarta, 22 Februari 2014

"Mengalahkan" para Sosialita itu #Kick Andy Heroes 2014


Setelah kejadian terpana oleh kemunculan mendadak Najwa Shihab. Ternyata banyak kejutan selanjutnya berdatangan.
#Kejutan kedua.
Kami yang duduk agak “menyingkir” dari kerumunan sosialita-sosialita Jakarta itu, melihat dari kejauhan sang tuan rumah yang baru saja keluar dari persembunyiannya, dan disambut tamu-tamunya. Saya dan kakak pun beranjak mendekat. Beliau menyapa dengan ramah dan rendah hati melayani foto bareng. Yap. He is Mr.Andy F.Noya. Ternyata kaum sosialita saja berebut foto bareng beliau, loh. Jadi gak norak-norak lah kalau nanti kita minta foto bareng. :D .
Saya, yang di antara semua anggota keluarga yang lain belum berkesempatan bertemu langsung dengan beliau pada waktu syuting itu, beringsut duduk di sofa di sudut ruangan itu. Pesimis. Sepertinya susah menembus kaum sosialita itu. J.
Tapi tunggu jangan pesimis dulu, karena kejadian selanjutnya bikin senyum penuh kemenangan. Karena tak lama kemudian, tiba-tiba dari ujung lorong saya melihat kakak yang berjalan mendekat ke arah kami, mengiringi Om Andy Noya lengkap dengan kamera yang menyorotnya. Iya. Andy Noya yang justru menghampiri kami! Wuau. Suatu kehormatan banget, beliau mau menghampiri kami yang ‘mojok’ di sudut ruangan. Beliau lalu menyapa the bocils dengan tos-tosan-nya. Lalu kakak mengenalkan saya pada beliau.
Tercapai semua wishes saya sebelum ke Jakarta ini. Setelah menyalami kami satu persatu, menawarkan kami untuk makan malam dahulu sebelum masuk studio, dan beliau pun turut antusias saat diminta foto bareng. Very humble man. Luar biasa.

*Dan ternyata kejadian tersebut terekam dikamera kru Kick Andy dan ditayangkan pada saat tayangan Behind The Scene Kick Andy Heroes 2014. :D Dan bisa jadi kejadian itu juga berkat Mas Hadi kru Metro yang ‘mengingatkan’ om Andy Noya.

Jakarta, 22 Februari 2014

Kamis, April 03, 2014

Seminar Parenting oleh Kak Nitnit

Sejak “diperkenalkan” dengan situs www.ibuprofesional.com milik Ibu Septi Peni, saya mulai agak sensitif dengan sesuatu yang berbau parenting. Makanya ketika hari itu saya mendapatkan brosur tentang seminar parenting, dari kasir di Togamas Petra, saya mulai berpikir. Hmm. Boleh nih ikut. Mumpung sedang libur, harga investasinya termasuk murah dan terdapat pilihan untuk yang single, ditambah tema hari itu menarik pula. Komunikasi dengan anak. I need it!
Jadilah di hari sabtu itu, tanggal 22 Maret 2014, saya berangkat ke Gramedia Expo di Jl.Basuki Rahmat, dengan oper lyn sampai 3 kali. Maklum, gak bawa kendaraan ke Surabaya. Sesampai di sana, sempat sedikit shock karena di lobi penerima, penuh dengan pernak-penik anak-anak. Balon, boneka, mainan. Ditambah Ibu bapak yang datang dengan anak-anaknya. Kemungkinan besar saya single yang datang sendirian. Hahaha. Mengenaskan.



Seminar di mulai pukul 09.00 WIB. Dibuka oleh Mbak Nita, sang presenter yang ramah. Dia menjelaskan tentang seminar ini yang ternyata untuk menyambut Hari Dongeng Sedunia (Word Story Telling Day) di tanggal 20 Maret kemarin. Oooo.. saya benar-benar baru tahu tentang itu. Dan sebelum mengalihkan ke inti acara, Mb Nita mengajak para partisipan berdiri untuk menyanyi. Usai menyanyi, acara lalu dilanjutkan ke inti.


Kartikanita Widyasari, S.Psi, CH, yang lebih akrab disapa Kak Nitnit, membuka perkenalan dengan aksi untuk menyebut namanya dengan gerakan kelapa seperti Tina toon Bolo-bolo dibarengi gerakan tangan seperti kangguru. Anak-anak tentu antusias. Bagaimana ibu dan bapaknya? Ikut-ikutan sih tapi malu-malu. Termasuk saya. Hahaha
 Mbak psikolog dan Hypnotic storyteller ini ternyata sudah lama malang melintang di dunia anak-anak, utamanya mendongeng untuk anak. Dari cara beliau berbicara, ekspresi, dan intonasinya terlihat kalau mbak ini pasti pendongeng yang hebat. Hari itu beliau menyampaikan seminar tentang ‘Komunikasi Cerdik Membangun Kepatuhan pada Anak’.
Menurut Kak Nitnit, membangun kepatuhan pada anak tidak bisa terjadi dalam beberapa hitungan saja. Semuanya membutuhkan proses. Dan semua itu harus dimulai dari orang tua. Jika orangtuanya baik, maka anaknya pasti baik. Dan membangun kepatuhan ini bisa dimulai dengan komunikasi. Dan syarat berkomunikasi menurut beliau ada dua, yaitu kontak (hubungan) dan penyampaian – penerimaan pesan.
Melalui kontak orang tua dan anak dapat saling memahami satu sama lain. Salah satu contoh simple quality time yang orang tua dapat lakukan di rumah yaitu membacakan dongeng sebelum tidur 10 menit setiap malam. Kenapa? Karena melalui kegiatan ini bisa mendekatkan emosi antara orangtua dan anak. Selain itu dalam dongeng terdapat banyak manfaat bagi daya imajinasi, daya pikir, serta orangtua pun dapat menyisipkan nilai-nilai moral melalui dongeng.
Hal utama yang kedua adalah, pada saat penyampaian pesan, harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Otak anak pada dasarnya lebih dapat menangkap pesan bergambar, sehingga ketika kita mengatakan “jangan lari”, yang tergambar seketika dalam otak anak adalah, “Lari”. Oleh karena itu ternyata penting untuk tidak mengatak kalimat negatif seperti  “jangan, tidak boleh, dilarang” karena kata-kata itu tidak bisa diterjemahkan ke dalam pesan gambar di otak. Jadi intinya, agar penyampaian pesan berjalan baik ke anak, lakukan dengan 3 saran berikut, Yaitu:
·         Bahasa yang mudah dipahami anak.
·         Gunakan kata-kata positif.
·         Fokus pada tujuan (misal: “Jangan lari!” menjadi “Jalan pelan-pelan, Nak”).
Selain itu hal terpenting lainnya saat ingin menyampaikan sesuatu kepada anak,
·         Munculkan gambar & emosi.
·         Menganggukan kepala.
Anggukan kepala seperti meyakinkan dia akan apa yang orangtuanya katakan. Seperti “Adek, rajin belajar ya di sekolah”.
·         Memberi sentuhan.
·         Berikan dua pilihan.
Memberikan dua pilihan, akan melatih anak untuk memilih, dan anak juga merasa dihargai karena dia dierikan kebebasan memilih.
Misal: “Adek, mandi sekarang atau 5 menit lagi?”
                          Intinya apapun pilihannya, si anak akan harus mandi.
·         Sering di ulang.


Acara diakhiri dengan promosi buku mendongeng dari sponsor utama, dan ditutup oleh Kak Nitni dengan acara mendongeng. Ramee.Tidak ngerasa rugi ikut seminar ini. Semua itu pasti berguna nanti saat memiliki anak. Aamiin. Oya, yang bikin tambah seneng lagi, di dalam goodie bag diberikan dua buku hardcover ensiklopedia, saya dapat tentang Gunung dan Hutan. Alhamdulillah.
         Waktunya pulang. Thanks Kak Nitnit. ^___^

Surabaya, 22 Maret 2014

Rabu, April 02, 2014

Quote of the day...

"Ada saatnya kamu butuh sendirian. Bukan menjadi tanpa teman, tapi untuk sekedar menikmati waktu luangmu menjadi kamu dan untuk dirimu sendiri."

Banjir, Bengong, dan Najwa Shihab #Kick Andy Heroes 2014




Guyuran hujan sejak pertama kali pesawat menyentuh Jakarta nggak berhenti hingga sore menjelang berangkat ke lokasi acara. Tragedi koper nyasar dan hujan, perpaduan lengkap yang menjadi alasan kami akhirnya mengurungkan rencana yang sudah disusun rapi oleh Mamak untuk keluar jalan-jalan menikmati Jakarta. Mumpung komplit ceritanya.
Sabtu pukul 14.00 WIB, Mamiq dan 5 nominator yang lain diminta bersiap-siap dijemput untuk melakukan gladi bersih di studio Metro Tv. Syuting Kick Andy Heroes 2014 ini dilangsungkan bersamaan dengan Anniversary Kick Andy Talkshow yang ke-8. Dan Mamak yang kemarin sempat melihat ulasan tentang acara yang akan dilaksanakan, mengabarkan bahwa banyak tokoh-tokoh nasional yang akan hadir. Wow.. Siapa sajakah mereka? 
Sebenarnya terdapat 10 orang yang menjadi nominator yang berhak di-vote pemirsa untuk Kick Andy Heroes 2014 ini. Ibu Ida juga termasuk di dalamnya. Awalnya membingungkan, terutama bagi kami yang juga mengenal Ibu Ida, yang ternyata tak ikut serta diundang di acara tersebut. Ada beberapa alasan yang ‘mengarang indah’ dari kru Kick Andy ketika kami menanyakan perihal ini.
10 Nominator
Oya, nominator yang turut diundang selain Mamiq yaitu, Dr.Lie De Mei (Rumah Sakit Apung). Ibu Fitri Nugrahaningrum (Tuna netra yang aktif menggerakkan kegiatan membaca untuk anak-anak di sekitarnya), Mas Eko Mulyadi (Penggerak kegiatan aktif untuk para penderita Syndrom Down di desanya), Bli Pande Putu Setiawan (Calon manajer yang lebih memilih mengajar anak-anak pedesaan di daerah gunung Batur) dan drh. Suprapto (Dokter hewan yang memilih mengabdikan ilmu kedokteran hewannya di desanya).
Karena koper nyasar belum juga datang hingga saat Mamiq dan Mamak harus berangkat gladi bersih, saya dan yang lainnya selain Kak Ifa terpaksa menunggu kiriman koper itu dan berangkat belakangan.  Tapi alhamdulillah sekitar 30 menit setelah Mamiq berangkat, kopernya sampai juga diantar petugas Li*n Air ke hotel tempat kami menginap. Alhamdulillah. Ga jadi ngelapor ke publik untuk menambah deretan kasus bagasi hilang maskapai itu.. :D
Perjalanan ke studio Metro Tv itu ternyata penuh perjuangan. Sudah nggak begitu tahu jalan, dimana-mana banjir pula. Wah. Merasakan betul namanya banjir yang biasanya hanya ditonton di tv. Banjir yang begitu parah, bahkan mobil Innova yang kami tumpangi sudah seperti tenggelam, karena batas air sudah melebihi bagian paling atas ban. Untung mas-mas yang  terbilang nyopirin nekat menembus genangan air yang setinggi dada orang dewasa itu.
Namanya juga demi. Demi sampai di studio Metro Tv. :D
Alhamdulillah. Satu jam lebih di perjalanan, akhirnya sampai dengan selamat di studio Metro Tv. Suasana drop off sampai lobi-nya bikin merinding, padahal acara masih dimulai 3 jam mendatang. Penuh pengamanan dan karangan bunga ucapan dari pejabat-pejabat tinggi.  Ternyata bapak wakil presiden dijadwalkan hadir juga. Oh, pantas.
Kami yang datang bertujuh, dengan bawaan yang begitu riweuh, koper kecil dan ransel gede yang berisi barang-barang Mamiq dan Mamak yang kebawa di koper nyasar itu, sempat dicegat petugas karena tidak bisa menunjukkan satu-pun undangan. Mbak Nana sempat ingin mengalah untuk menunggu di mobil saja. Tapi untung kedatangan kami langsung disambut Mas Hadi (kru Kick Andy) yang baik hati, yang meminta kami ‘tidak peduli’ dan langsung masuk saja. Hihi..syukurlah.
Acara nanti dimulai pukul 19.00 WIB. Tapi suasana di lobi dan lantai dua sudah mulai ramai dengan ibu-ibu sosialita Jakarta dan bapak-bapak berjas necis. Terlihat wara wiri beberapa artis yang saya tau, Sony Tulung, Mozza Paramitha. Tapi ada satu yang bikin saya kaget, pangling, speechless, dan benar-benar terpukau. Waktu mau mencari toilet, tiba-tiba seorang wanita berselisih jalan dengan saya, dan beberapa detik kemudian saya tersadar, saat dia sudah hampir melewati saya,
Itu kan....
NAJWA SHIHAB! Waa…so beautiful! Cantik bangett...
Beliau tersenyum menyapa saya yang masih bengong... 
hahahahaa....
#salaman kek, cupika cupiki kek, malah bengong... *__*

Angguna dan Koper Nyasar #Kick Andy Heroes 2014!


Surabaya, Sabtu, 22 Februari 2014, pukul 06.00 pagi.
Tumben harus keluar sepagi ini untuk nunggu bus kota yang akan ke Bungurasih. Sempat ragu, bus kota Bratang-Bungurasih wara-wiri mulai jam berapa ya?
Okey, kita mulai menunggu.
Tik..tok..tik..tok…
Tiga puluh menit berlalu, tidak ada satupun bus kota jurusan Bratang-Bungurasih yang melintas. Mulai panik dalam hati. Gimana nih, pesawat jam 08.30 WIB. Sementara naik bus kota disambung damri ke Juanda, tak tentu durasinya. Apalagi kalau nanti harus nunggu damri penuh. Duh.duh..
Lima menit lagi kalau bus ga lewat, saya naik taksi. Tapi dalam hati menjerit, mahal, mahal. Hahaha. Dasarr pelit. Hematt.. ^__^
06.35 WIB.
Angguna (Angkutan Serba Guna) lewat. Memberikan tawaran ke bungurasih, pak sopir bilang, jam segini bus kota belum keluar mbak. Wah, si bapak tau aja saya mau ke Bungurasih, mungkin gara-gara ransel ini.
Oh. Sambil bingung, khawatir, cemas dan ragu, tapi akhirnya mengiyakan tawaran bapak sopir. Oke Pak! Saya numpang! Kenapa khawatir dan cemas? Angguna ini bentuknya seperti taksi, tapi ibaratnya sudah kw 3. Buluk banget. Sudah mulai langka beroperasi di Surabaya. Kondisinya yang parah, ditambah dengan kunci pintu penumpangnya memakai gerendel seperti di pintu kamar mandi. Jadi penumpang maksimal 3-4 orang, dan saya penumpang pertama. Kondisi sendirian, khawatir juga dibawa kabur si bapak sopir. Hahahaha. Tapi tenang, Surabaya itu kota ramah bagi wanita, in sha Allah.
penampakan angguna
gambar dipinjam dari sini
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008520868/pic-angguna---angkutan-serba-guna-khas-surabaya-pic

Jam 07.45 akhirnya sampai dengan selamat ke Juanda. Huaaa…harus ngebut check in. I’m late!
Btw, ngapain sih pagi-pagi naik pesawat?
Kan mau ke Jakarta. Bertemu Mamak, Mamiq, Kak Ifa, Mbak Nana, dan The bocils untuk acara Kick Andy Heroes 2014. Surprise-nya, Kak Fikri yang biasanya selalu jadi kiper, kali ini diizinkan meninggalkan semua tanggung jawabnya di Crusher. Dengan syarat, minggu sore harus sudah pulang. Horee, tumben personil bisa kumpul selengkap ini. ^__^.
Tiba di Soetta, sudah ditunggu kakak-kakak. Sementara Mamiq, Mamak dan the bocils sudah lebih dulu ke hotel menggunakan mobil jemputan dari Metro TV. Tapi dapat kabar buruk, koper mamak yang berisi kostum untuk syuting nanti sore, nyasar ke Jogja. 
Waduhh. Mall memang banyak di Jakarta, tapi body-nya Mamak agak susah kalau harus beli pakaian jadi. :(


Jakarta, 22 Februari 2014

Malam Penayangan Kick andy : Semangat Berbagi dari Lombok



Malam tanggal 7 Februari 2014, dua minggu setelah syuting, acara Kick Andy episode “Semangat Berbagi dari Lombok” yang menampilkan ibu Nursyida Syam (Pendiri sekolah alam anak negeri dan penggiat literasi di Lombok Utara) dan juga Lalu Slamet Suryawan Sahak (Penggerak masyarakat membangun saluran irigasi di Desa Ijobalit, Lombok Timur) ditayangkan. Nama yang terakhir adalah Ayah saya. Mamiq kami tercinta. Aeslah.
Setelah beberapa hari sebelumnya, saya sibuk mempromosikan acara tersebut ke teman-teman, baik lewat SMS, BBM, facebook dan mulut ke mulut pada temen-temen sekampus. Hahaa, mungkin terlihat agak lebay ya, tapi terserahlah. Kapan lagi kan bisa masuk Kick Andy. Inspirasi kan harus semangat buat dibagi. J

Oya, uniknya ibu Ida (Nursyida Syam) dan Mamiq itu sudah saling mengenal satu sama lain. Karena ibu Ida ini adalah penulis yang pernah menulis biografi Mamiq yang berjudul “Embun di Ujung Daun”, walaupun hanya diterbitkan di kalangan terbatas. Dan Mamiq pernah spontan berucap kepada ibu Ida, “ Sampai ketemu di kursi Kick Andy ya, Dinda!”
Kata-kata adalah doa. Terbukti!



Pada saat dan setelah ditayangkan, beberapa teman-teman nge-BBm, SMS, dan facebook, yang mengatakan terharu, keren, sangat bangga, dsb. Bahkan Dian, temen sekos , temen nonton bareng saat itu, hampir nangis menonton tayangan itu. Hehehee. Alhamdulillah beragam tanggapan positif di kirim melalui saya, untuk prestasi dan perjuangan Ayahanda. Dan kata teman saya yang juga ikut nge-share tayangan itu ke teman-temannya, teman-temannya banyak yang nangis. Salut untuk kru Metro Tv yang selalu berhasil mengubek-ubek perasaan penontonnya dengan inspirator-inspirator yang mereka tampilkan.













Malam itu juga, saya ditelpon ibunda, yang mengabarkan kalau tanggal 22 Februari Mamiq dan Mamak diundang ke Jakarta. Syuting lagi di Jakarta. Mamiq udah seperti artis aja syuting terus sekarang. :D . Mamak pun mengajak saya untuk ikut serta. Hmmm, boleh. Asiikk…
By the way tanggal 22 Februari 2014 itu bertepatan dengan ulang tahun Mamiq yang ke-56. Kebetulan kedua setelah ulang tahun kakak Ujank. What a grateful moment! Aamin.


Surabaya, 10 Februari 2014

Kejutan dari Kick Andy Bener-bener Nendang!


Awal tahun ini adalah tahun yang penuh dengan kejutan bahagia buat keluarga kami. Diawali dengan khitanan dua ponaan saya yang krucil-krucil anarkhis itu di tanggal 5 januari 2014. Di sela –sela persiapan ‘pesta’ syukuran khitanan itu (tepatnya hari Kamis, 9 Januari 2014) Mamiq kedatangan tamu dari Jakarta yang mengaku kru dari Metro Tv. Bukannya bermaksud sombong, tapi karena Mamiq sudah pernah diliput stasiun nasional seperti dari Trans Tv dan Tv One, kami pun menyambut kru Metro Tv ini seperti menyambut yang sebelum-sebelumnya. Selesai wawancara diajak makan siang bersama di rumah. Lucunya Mamiq yang diwawancarai dan kami anak-anaknya yang dimintai data-data tentang beliau polos-polos saja tanpa penasaran sebenarnya mereka kru dari program apa. Mereka hanya mengaku akan membuat film dokumenter tentang biografi Mamiq. Hmm.. Okelah…

Tanpa Tanda Jasa - Tv One 2010

Di Balik Nama - Trans TV 2008

Dua minggu setelah kedatangan kru Metro Tv tersebut, kru yang belakangan kami ketahui bernama Mas Hadi dan Mas Eko, mengabarkan kalau besok di pagi hari akan  melakukan syuting untuk program acara tersebut. Mamiq yang akan di-shoot pun santai-santai saja tanpa ada persiapan berlebihan. Esoknya yaitu di hari Kamis, 23 Januari 2014, yang bertepatan dengan ulang tahun ponaan saya si Ujank yang ke-6, proses syuting pun dimulai. Saya yang saat itu sudah kembali lagi ke Surabaya, tidak tahu soal syuting ini, sampai ketika tepat baru sampai dikos, saya kaget dengan BBM dari Kak Fikri yang mengabarkan ada Andy F.Noya datang ke Lembah Hijau. Iya, Andy F. Noya!

Mamiq, Mamak, Ujank, Rafy & Om Andy F.Noya

Huaaa….saya berteriak histeris sendirian di kamar, mencoba menelpon kakak, mamak dan kakak perempuan dan semua kompak tidak menjawab. Ternyata semua sedang sibuk dengan kedatangan Andy Noya yang penuh kejutan itu. Yak, ternyata semua kru Metro Tv yang terlebih dahulu sampai dan memulai syuting, selama ini bersandiwara, sejak proses wawancara hingga di awal syuting. Ternyata ini program Kick Andy!
Foto bareng kru-kru Metro TV

Masya Allah…Alhamdulillah….
Rezeki besar di awal tahun. Siapa yang tidak kenal program Kick Andy? Kami sekeluarga hampir sering menonton acara ini bersama-sama, dan jujur kadang dalam hati terbersit, kapan cerita perjuangan Ayah saya bisa ditampilkan seperti orang-orang hebat yang pernah tampil di sana?
Dan hari itu dijawab Allah, kado besar buat Mamiq, kami sekeluarga dan orang-orang yang selama ini begitu setia menemani perjuangan Mamiq. Speechless.
Lucunya, Ujank yang rencananya tahun ini ulang tahunnya tidak dirayakan pun mendapat kado super special! Host ulang tahunnya, host terkenal. Hehehee. Luar biasa rezeki bocah satu ini. Semoga jadi anak soleh dan bermanfaat ya sayang..

Alhamdulillah..alhamdulillah….
“Dan nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?”

Khitanan Bocil-Bocil "Anarkisku"

saya & the bocils ^_^

Hari Sabtu tanggal 4 Januari 2014 kemarin, dua bayi-bayiku yang unyu-unyu anarkhis dan menggemaskan itu akhirnya dikhitan juga. Ponaan dari abang saya, Kak Fikri dan Mbak Nana ini masing-masing sudah hampir berumur 6 dan 4 tahun.

Foto pake baju Melayu 11 Januari 2014

Ujank, si kakak, yang tahun ini akan segera masuk SD jadi alasan supaya khitanannya dilakukan tahun ini juga. Oya, si kakak ini dapat kelas akselerasi loh. Duh, anak TK zaman sekarang ya, sudah pakai percepatan-percepatan segala. Jadi dia TK hanya dua tahun saja. Sementara si adeknya, Rafy, pernah didaftarkan playgroup di sekolah kakaknya juga, tapi entah kenapa, setelah liburan panjang waktu libur puasa, dia selalu beralasan ‘Afi masih libur panjang’ tiap kali diajak pergi sekolah lagi. Parahnya sampai hari ini, susah bener ditawari sekolah lagi. Trauma kah?
Balik ke prosesi khitanan. Ada kisah yang menurut saya lucu saat dikhitan.
Sejak pagi kami sekeluarga, terutama kak Fikri, mbak Nana, Mamak dan Mamiq, terlihat begitu tegang. Apalagi ngeliat Ujank yang matanya berkaca-kaca terus hampir mau nangis. Antara mau kabur dan ngebatalin sunatannya. Tapi setelah dibujuk-bujuk dan disemangatin dengan segala macam jurus rayuan, dia mau juga dibawa ke rumah Aki (panggilan kakek, rumah Ujank dengan rumah Aki ada di satu halaman, hanya beda 20-an meter) karena khitanan dilaksanakan di sana.


Tepat pukul 07.00 wita, para tetua-tetua desa sudah berkumpul di ‘TKP’. Pak mantri yang akan mengkhitan juga sudah datang. Giliran pertama yang dikhitan adalah kakak Ujank. Yak,, dan kali ini saya lah yang mulai tegang waktu ayat-ayatnya mulai dibacakan para tetua. Saya yang bertugas mendokumentasikan acara, nggak tahan lagi nahan tangis, denger jeritan kesakitan Ujank. Hiks. Bayiku yang biasanya anarkis, sekarang lagi ‘disakitin’. Sesekali mengintip dari kamera, aduhh,, sereemm bangettt… L Kasiaan…
Di tengah prosesi, saya ngeliat Mamiq yang kabur masuk ke dalam rumah, saya pikir mungkin Mamiq nggak tahan liat darah ditambah denger Ujank nangis, belakangan saya tau, Mamiq sedang ‘mengamankan’ Rafi yang ngintip dari dalam rumah. Mamiq ngajak Rafi pergi ke ruangan lain supaya nggak tegang.
Akhirnya tibalah saatnya adek Rafi yang dikhitan. Rafi yang duduk di sofa ruang tamu, mulai beralasan, ‘baju afi basah, afi mau ganti baju dulu’,’ndak jadi dah afi disunat’,, hahahaa, antara sedih dan ketawa ngeliat alasan-alasannya. Padahal sebelumnya saya denger dari mbak yang jaga, waktu kakaknya yang dikhitan si Rafi ketawa-ketawa cekikikan dari dalem. =D
Uniknya lagi pada saat di khitan, Rafi sempet-sempetnya bilang ‘Lelah punggung afi, Lelah kaki Afi’, gara-gara semua tangan bapak-bapak megang dia dengan kenceng. Haahaa..Afi Afi..


Tapi syukurnya sembuhnya lumayan cepat dari yang diprediksikan. Karena di hari yang sama, Rafi langsung main mobil-mobilan gedenya, tidur nungging juga nggak masalah. Bahkan di hari ketiga udah pakai celana, hari keempat sudah manjat-manjat pohon. Aih bocil. Ngilu tau..
Rafy with ninik Unik


Rafy with Bibi Ifa

Surabaya, 14 Januari 2014