Semakin waktu aku sadar telah keliru sirkulasi
Fixture-fixture air bersih dalam tubuhku tlah lama tak tersentuh cairan pembersih.Semakin lama semakin berkarat.
Pipa-pipa penggelontor limbah kotoran hatiku sudah lama tersumbat
Dan telah lama shaft-ku tak terkontrol.
Aku merasa denah hidup yang dulu telah dimenangkan tendernya oleh ruhku telah berubah haluan.
Dan sebentar lagi Pimpro hidupku akan mencaci maki aku.
Walaupun hingga kini aku tak pernah tau kapan deadline berakhirnya proyek ini..
Dan Dia akan segera membeberkan rekaman ketidaksesuaian denah dan konsep awal hidupku dengan yang kini mulai kubangun
Dia akan menuntutku di KPK Dulu dengan mantapnya aku menandatangani nota kesepahaman tentang konsep, siteplan, dan site kehidupanku
Sekarang setelah aku terjun dalam proyek ini kenapa aku melupakan semua itu?
Adakah para mandor, tukang dan para stakeholder telah mempengaruhiku hingga aku berkhianat pada Pimpinan proyek kehidupannku?
Ada yang salah dengan strategi perancanganku
Ada yang keliru dengan perancangan strukturku
Ada yang salah dengan pondasi imanku
Ada yang tak berfungsi dalam gondolaku..
Dan ada yang sangat tidak dibenarkan akan perencanaan tapak hidupku
Lalu harus bagaimana? Apakah harus terus menyesali yang kini terbangun..?
Apakah aku harus mere-design semua kehidupanku?
Aku ingin sanitasi dan drainase hidupku terbatas dengan jelas
Aku ingin terus mengatur setiap tapak yang akan aku lalui..
Aku ingin terus mengontrol sumbatan yang terjadi dalam shaft jiwaku
Agar kelak aku mampu tersenyum melihat karya arsitektur hidupku….. dari surga….
Di samping Pimpro hidup ini…….
Puisi hasil temuan di draft...
#Puisi zaman masih kuliah.. tahun 2009.. :D
Lebayyy banget bahasanya......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar