Selasa, September 23, 2008

Korban KDRT


Pagi itu aku melangkah gontai masuk kelas Perancangan struktur 2, Dosennya Pak Pri nih. Hhhh, lom selese lagi bikin tugasnya. Semalem ke kos Asdos, eh malah disuruh ngulang lagi. Jadilah aq datang ke kampus dengan perasaan was-was. Peraturan dosen ini nih, setiap pertemuan mesti presentasi tugas yang dikasi minggu lalu. Kalo kayak gini nih, aku mesti presentasi apa? Hayoo..

Dosen yang teramat kusegani ini memasuki kelas, sempat telat 15 menit, harapanku yang senpat bersemi akan kekosongan kelas ini ternyata menguap begitu saja seiring kedatangan Pak Pri dengan kereta kencananya…


“Pak Pri, kenapa kau tak mendengar kata hati mahasiswa-mahasiswamu ini pak?? Ampuni kami yang tidak pernah mematuhi semua petuahmu….”mungkin bathin semua yang di kelas pagi ini berteriak seperti itu.. especially me!


Sesuai kebiasaan beliau sebagai cerminan alumnus Universitas ISLAM Indonesia, beliau memimpin doa.
“Qiroatil ummul Quran…! (maaf kalo keliru ya..)
Al-Fathihah..!!”


Dengan berselimutkan kegelisahan tentang masa depanku di kelas ini, di ps 2, di smester 4 ini, di arsitektur uii, dan masa depanku yang ga tau bakal ada yang ngerekrut buat kerja atao tidak, tentang masa tuaku yang lagi motong-motong kayu buat bikin sarang burung, sambil ngeliatin kalo aku rajin minum susu (kwe.kwe…iklan banget…), aku berdoa sambil kepala menunduk dan tangan terkepal (gaya berdoa paling menhanyutkan karena feel `menghambanya` sangat terasa…weiiss)

3 menit..
3 menit 33 detik..
3 menit 45 detik…..

Aku merasakan ketidaknormalan waktu berdoa selama ini, tapi berhubung aku belom mendengar kalimat penutup doa, aku terus menunduk dan berdoa…(pura-pura berdoa tepatnya..heee)

“Baiq! Khusyuk sekali anda berdoa, apa semalem anda menjadi korban KDRT??”
Pak Prii berfatwa
Toeeenng…..aku terhenyak.. ternyata doa dah ditutup dari tadi!!
Aku pengen ditelan bumi…..

Oh My God!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar